Berkirim pesan singkat cukup dengan menggerakkan ponsel di udara.

Saat aplikasi accelerometers piranti lunak untuk pertama kalinya diperkenalkan pada ponsel sekitar 2 tahun yl, khalayak kalangan muda usia pengguna ponsel terutama jenis pemutar musik saat sempat menjadi agak terkesan : keren ! Cukup dengan mengibaskan ponsel maka pengguna ponsel dapat menukar atau memaju-mundurkan lagu yang tengah diperdengarkan. Atau dengan cara menggerakkan ponsel untuk merubah tampilan display layar ponsel dari orientasi tegak menjadi horisontal atau sebaliknya.




Namun ternyata cukup hanya sebentar saja para pengguna ponsel agak terkesan dengan keunikan gesture movement ---prinsip dasarnya bekerja berbasis sensor gerakan--- yang diaplikasikan pada pemutar file multimedia mp3 atau video yang tengah dimainkan pada ponsel, selebihnya industri pembuat ponsel mesti berfikir keras lagi guna menerapkan accelerometer dengan suatu aplikasi hingga menjadikannya benar-benar sungguh fungsional sekaligus fitur yang operasinya mengesankan banyak orang hingga seolah menjadi piranti lunak yang wajib terpasang.

Adalah sesosok mahasiswa jurusan engineering Universitas Duke di AS pada ajang pertemuan ilmiah “The 2009 Sensors Expo and Conference” di Chicago 9 Juni yl telah memaparkan suatu temuan penggunaan fitur accelerometers pada ponsel berupa aplikasi “PhonePoint Pen” untuk menuliskan huruf-huruf yang terangkai menjadi teks di udara dengan menggerakkkan ponsel layaknya alat tulis dan teks yang kemudian diproses lanjut dengan aplikasi hingga dalam seketika ponsel dapat mengirimkan teks tersebut melalui e-mail atau pun media konektivitas langsung antar sesama ponsel.
Sang penemu yakni Sandip Agrawal, mahasiswa jurusan elektro & teknik komputer dari Duke Pratt School of Engineering bekerjasama dengan Ionut Constandache mahasiswa pasca sarjana dari universitas yang sama yang menciptakan aplikasi “PhonePoint Pen”. Dengan mengoperasikan aplikasi ini pada ponsel berkemampuan fitur accelerometers, maka pengguna ponsel dapat menjadikan ponsel layaknya sebuah alat tulis untuk menuliskan teks atau gambar skema sederhana dengan bidang tulisannya adalah ruang kosong semata bagai: “Writing in the Air...”

Selaku penemu aplikasi ini Sandip Agrawal terbayang akan kondisi siatuasi kesibukan orang saat siap-siap bepergian di bandara. Bayangkan ketika seseorang yang telah berada di ruang keberangkatan ingin berkirim suatu pesan singkat kepada keluarga atau rekan yang mengantar yang berada di anjungan pengantar : waving gallery , dalam kondisi tangan kerepotan dengan rupa-rupa bawaan : koper, jas, laptop, keranjang bawaan, dll ; untuk menyampaikan pesan penting yang tentu saja tidak mungkin misalnya dengan berteriak atau berbagi bahasa isyarat, maka disinilah saatnya sebuah ponsel dengan fitur accelerometers beraksi untuk mengaktifkan aplikasi “PhonePoint Pen” lalu beraksi menggerak-gerakkan ponsel untuk menulis rangkaian teks : “area H - lajur 12” semisal mengingatkan lokasi mobil parkir di bandara.

Romit Roy Choudhury, asisten professor Universitas Duke jurusan elektro & teknik komputer menyatakan bahwa aplikasi karya Sandip Agrawal ini masih merupakan prototype hingga kemampuan masih terbatas untuk dapat menerapkan gerakan ponsel atau tulisan dan gambar diagram yang masih sederhana. Menggerak-gerakkan perangkat ponsel dalam menuliskan huruf pun perlu dengan tulisan berukuran besar serta dengan jeda antar tulisan huruf dengan selang waktu yang agak lama. Namun diyakini dalam tempo singkat pengembangan aplikasi akan berkemampuan lebih canggih hingga nanti misalnya menuliskan teks dapat dengan cepat layaknya menulis tulisan di papan tulis.
Lebih jauh diimbuhkan Roy Choudhury bahwa dalam masa ketika layanan on-line micro-blogging tengah marak diikuti banyak orang, maka kemampuan bekirim pesan singkat dengan cepat seperti halnya Twitter serta menulis pesan singkat cukup dengan satu tangan akan menjadi daya tarik yang kuat bagi pengguna ponsel. Perangkat ponsel smart handphones masa kini cenderung mempunyai bentuk yang kecil dengan keypad QWERTY atau non-QWERTY yang juga kecil ataupun dengan alat stylus yang juga berukuran kecil hingga terkadang menjadikan pengguna ponsel frustasi.
Paper dengan topik “PhonePoint Pen” karya penemuan Sandip Agrawal ini mendapatkan penghargaan “Hoffman + Krippner Award for Excellence in Student Engineering” yang dianugerahkan perusahaan industri terkemuka dari Jerman dalam ajang “The 2009 Sensors Expo and Conference”.

Sumber: Iptek.net.id

Artikel Terkait